Kamis, 20 Oktober 2011

Bagaimana Evolusi Agama terjadi?

Evolusi Agama
R.N.Bellah

          Evolusi Agama yang didefinisikan oleh R.N.Bellah adalah sebagai suatu proses meningkatnya diferensiasi dan kompleksitas organisasi yang memberi organisme, system social atau satuan dengan kemampuan beradaptasi lebih besar terhadap lingkungannya, sehingga system tersebut secara relatif lebih otonom terhadap lingkungannya dibandingkan system yang kurang komplek pada masa yang lampau. Yang berevolusi itu bukanlah kondii-kondisi akhir, bukan Tuhan dan juga bukan manusia dalam pengertian yang luas homo religious. Bukan manusia yang beragama dan bukan juga struktur situasi keberagamaan akhir dari manusia yang berevolusi , melainkan agama sebagai system simbol.
 Skema tahap-tahap evolusi agama didasarkan pada proposisi bahwa setiap tahap kebebasan pribadi dan masyarakat meningkat relatif terhadap kondisi-kondisi lingkungannya. Skema evolusi agama memberi pengaruh terhadap stiap pokok teori umum dalam masyarakat. Evolusi agama dapat menjelaskan fkta-fakta mengenai penerimaan dan penolakan dunia terhadap simbolisasi. Adapaun skema tahap-tahap evolusi agama adalah sebagai berikut :
  • Agama Primitif
Sistem symbol agama sebagai le monde mythique/Dreaming, yang berarti waktu di luar waktu yang dihuni oleh roh-roh nenek moyang, sebagian manusia dan sebagian hewan. Simbol agama primitif adalah mite par excellence, maka tindakan keagamaan adalah ritual par excellence, tidak ada pendeta dan kongregasi, semua terlibat dalam ritual bersatu dengan mite. Tindakan keagamaan tidak ditandai oleh penyembahan dan kurban (sacrifice), elainkan oleh identifikasi, partisipasi dan tindakan secara nyata.
  • Agama Arkaik
Dalam sistem simbol, makhluk-makhluk mitis dilihat sebagai makhluk-makhluk yang memiliki sifat-sifat yang jelas. Tindakan agama berbentuk cult yang membedakan manusia yang subjek dan Tuhan sebagai objek dan jauh lebih jelas dibandingkan dengan agama primitif, persembahan dan kurban sebagai system komunikasi. Individu dan masyarakat terpadu dalam kosmos ketuhanan yang bersifat alamiah.
  • Agama Historis
Agama yang termasuk pada agama historis relatif baru dan agama historis dalam hal-hal tertentu transendental. Sistem simbol historis memiliki unsur-unsur transenden, agama ini bersifat dualistik. Tindakan keagamaan adalah tindakan untuk mencapai keselamatan. Agama sejarah menuntut manusia yang berbuat kesalahan yang mendasar harus lebih serius dalam mencari jalan melepaskan diri secara total.  
  • Agama Pra-Modern
Simbolisasi agama pra modern berpusat pada hubungan langsung antara individu dan kenyataan transsendental. Unsur kosmologis Kristen Kuno merosot menjadi takhayul. Tindakan keagamaan identik dengan keseluruhan kehidupan, praktek keagamaan dan ketaatan mengalami kemorosotan, penekanannya adalah keyakinan bukan tindakan.
  • Agama Modern
Simbol agama sangat sulit diartikan. Agama modern mulai memahami eksistensi self itu sendiri, sehingga mendorong tmbulnya tanggung jawab manusia terhadap nasibnya sendiri. Tindakan keagamaan tidak lagi menyandarkan diri pada gereja untuk mencari makna kehidupannya.
Refleksi
Skema-skema evolusi agama yang telah dipaparkan, memberikan gambaran kepada kita bagaimana perkembangan agama yang terjadi pada masa primitif hingga saat ini. Bila kita perhatikan dalam agama modern, kebanyakan jemaat Kristen tidak lagi menyandarkan dirinya pada gereja. Cenderung mereka bersifat individual dan tidak lagi memperdulikan keberadaan gereja dalam kehidupan mereka. Hendaknyalah kita sebagai umat yang percaya kepada Tuhan, menyandarkan keagamaan yang kita yakini kepada gereja. Evolusi agama hendaknya dapat menjadikan tindakan keagamaan yang kita yakini menjadi lebih baik yang terlepas dari mite dan hanya percaya kepada Tuhan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar